Senin, 28 September 2015

jalan kehidupan dapat di rankai dengan seindah mungkin apa bila kita dapat melangkah dengan baik,namun tidak semua orang dapat melakukan nya.
di satu sisi juga jalan kehidupan itu dapat di jalani dengan penuh mimpi dan imajinasi itu juga dapat merubah jalan kehidupan kita sendiri
dan bisa juga dari pola pikir seseorang itu sendiri dapat merubah jalan kehidupan untuk menjadi yang lebih baik lagi
jalan kehidupan juga dapat di pengaruhi oleh lingkungan sekitar bagai mana kita dapat menyaring dan melangkah sesuai dengan apa yang ada dalam lingkungan,jika kita dapat minyimpulkan yang baik dari lingkungan sekitar maka akan menjadi jalan yang positif bagi jalan kehidupan kita

Selasa, 12 Mei 2015

kehidupan adalah dimana kita harus terus berusaha untuk menjadi yg terbaik dan lebih baik lagi,namun itu semua tidak mudah untuk di jalani seperti apa yg kita rasakan saat ini,mungkin sebagian orang telah menjadi yg baik bagi diri nya mau pun diri orang lain.
namun dalam kehidupanku itu belumlah bisa aku capai dengan sempurna jangankan sempurna rencana untuk kedepan pun belum aku tentukan akan kemana aku selanjut nya melangkah.hari hari terus kulewati dengan semangat meskipun aku tidak bisa menjadi seperti apa yg aku inginkan sekarang ini 
optimis aku selalu berusaha semampuku untukmenjadi yg terbaik,jangan untuk orang tua untuk diriku sendiri saja aku belum bisa.mungkin aku harus lebih bnyak belajar dari orang yg lebih bnyak pengalaman nya.tapi tapi orang esperti itu tidak ada di sekitar ku atau mungkin aku nya yg kurang bergaul dengan mereka sehingga aku tidak tahu apa tntang mereka.
mudah mudahan aja suatu saat nanti aku akan berguna bagi banyak orang di sekitar ku

Kamis, 16 April 2015


1.1.       Pengertian Gardan (Differential)
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun. Lalu  gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
clip_image002
Gambar 3.1
Uni Gardan (Differential)
1.2.       Fungsi Gardan
·      Merubah arah putaran mesin
Posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan. Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda (yaitu maju ke depan).
·      Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat – lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm, berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar, maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Disinilah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.
·      Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat  berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama, sehingga mobil dapat membelok dengan baik.
clip_image004
Gambar 3.2
Letak Gardan pada mobil

Jadi jelaslah bahwa gardan memiliki fungsi yang sangat penting pada mobil, sehingga mobil tersebut dapat berjalan dengan baik.

1.3.       Bagian-bagian/ Komponen Gardan
clip_image006
Gambar 3.3
Komponen-komponen Gardan
1.        Rel Axle Housing
Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.
2.        Gasket
Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan.
3.        Differential Carrier
Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential housing.
4.        Differential Ring gear dan drive pinion gear kit
Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan mengganti bagian bagian ini.
5.        Oil Seal
Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini berfungsi mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di sekitar bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru.
6.        Universal joint Flange
Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu ia juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.
7.        Differential Pinion atau montir menyebutnya gigi satelit
Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan kanan bisa saling menyesuaikan diri.
8.        Mur pengancing drive shaft
ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.

1.4.       Langkah Kerja Gardan
Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobilsedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpamembuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir.
Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :
1.    Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama – sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang ditanggung roda kiri danroda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel akanditeruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan ringgear bersama-sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differentialcase karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus, maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalamsatu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar, pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama-sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali, maka side gear juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalamkeadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan asroda dan kemudian menggerakkan roda.
2.    Pada saat kendaraan membelok :
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalamadalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar. Misalkan sebuahmobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada bebanroda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akanmemutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok kekiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear.

0 comments

Transmisi manual

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pandangan atas dan samping transmisi manual yang ditempatkan dilantai dari Forddengan 4 kecepatan
Transmisi manual adalah tipe transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor. Sistem ini menggunakan clutch yang dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi, serta pemindah gigi yang dioperasikan dengan tangan (pada mobil) atau kaki (pada motor). Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.
Tipe transmisi lain yang dikenal adalah transmisi otomatistransmisi semi-otomatis atau continuously variable transmission (CVT).

Synchromesh[sunting | sunting sumber]

Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan disambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada di tengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya.

Susunan gigi percepatan[sunting | sunting sumber]

Tuas transmisi pada 5 kecepatan padaMazda Protege.
Susunan/layout gigi percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa digunakan disuatu kawasan, mobil keluaran Asiaagak berbeda dengan Eropa, khususnya pada penempatan gigi mundur(R). Penempatan tuas transmisi yang banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern menggunakan tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di setang setir.

Tuas transmisi lantai[sunting | sunting sumber]

PolaPenjelasan
Manual Layout.svg
Ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5 salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
Manual Dogleg.svg
Susunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki di tanjakan terjal.

Tuas transmisi di setir[sunting | sunting sumber]

Tuas transmisi pada Setir Saab96
PolaPenjelasan
Manual Layout 3.svgLayout mobil dengan 3 gigi maju yang merupakan susunan gigi percepatan mobil-mobil Amerika keluaran tahun 1930an sampai dengan tahun 1950an yang pada waktu itu dijuluki "three on the three"
Column4MT.svgMerupakan layout yang dikembangkan sesudah itu, yang juga dikembangkan oleh mobil-mobil keluaran Eropadan Jepang. Sampai saat ini masih digunakan pada beberapa mobil niaga seperti Mitsubishi L 300.

Tuas transmisi sepeda motor[sunting | sunting sumber]

Tuas gigi percepatan Suzuki SV650S.
Corak penukaran gigi percepatan sepeda motor yang lazim digunakan :
            6
         5 ┘
      4 ┘
    3 ┘
  2 ┘
N
1
Tuas pengungkit gigi percepatan diinjak dengan kaki kiri untuk masuk ke gigi 1 dan diungkit keatas untuk masuk ke gigi 2, 3, dan seterusnya. Bila ingin menurunkan kecepatan, maka tuas pengungkit gigi percepatan diinjak kebawah dari 5 ke 4 ke 3 dan seterusnya.

Keuntungan[sunting | sunting sumber]

Konsumsi bahan bakar[sunting | sunting sumber]

Transmisi manual (M/T) menghubungkan mesin ke transmisi dengan clutch rigid dibandingan dengan konverter torsi pada transmisi otomatis (A/T) atau v-belt pada continuously variable transmission (CVT).[1] Transmisi manual juga tidak membuang energi karena tidak ada pompa hidrolik seperti pada transmisi A/T. Karenanya, mobil dengan transmisi M/T umumnya lebih irit daripada A/T atau CVT; meski begitu perbedaan konsumsi bahan bakar ini sudah agak berkurang berkat munculnya locking torque converter pada transmisi A/T.[2] Perbedaan konsumsi bahan bakar antara M/T dan A/T berkisarr 5-15% tergantung cara mengemudi dan kondisi jalan.[3] Berikutnya, transmisi M/T juga tidak memerlukan pendinginan aktif dan karena mekanisnya lebih sederhana daripada A/T, maka bobotnya lebih ringan daripada mobil dengan transmisi A/T.[2]

Ketahanan dan ongkos perawatan[sunting | sunting sumber]

Ketahanan[sunting | sunting sumber]

Transmisi M/T memiliki sistem mekanikal yang lebih sederhana dengan bagian-bagian yang lebih sedikit daripada A/T. Oleh karena itu, perawatannya pun umumnya lebih mudah dan lebih murah. Selain itu, transmisi A/T tidak memiliki komponen elektrikal, pompa, dan mekanisme pendingin seperti pada transmisi A/T.

Ongkos perawatan[sunting | sunting sumber]

Ongkos perawatan kendaraan manual umumnya lebih murah daripada otomatis. Harga baru kendaraan manual juga lebih murah daripada otomatis.

Pelumasan[sunting | sunting sumber]

Kebanyakan transmisi M/T bergantung pada splash lubrication meskipun beberapa girboks Rover juga memiliki pompa oli.

Performa dan kontrol[sunting | sunting sumber]

Transmisi M/T umumnya lebih banyak menyediakan rasio gigi (gear ratio). Kebanyakan kendaraan memiliki 5 sampai 6 percepatan gigi manual, sedangkan transmisi A/T biasanya hanya 4 gigi. Jumlah gigi yang semakin banyak akan semakin mengefisienkan konsumsi bahan bakar.

Pengereman mesin (Engine brake)[sunting | sunting sumber]

Transmisi A/T tidak memiliki pengereman mesin yang efektif. Hal ini berarti mesin tidak memperlambat mobil secara efektif ketika pengemudi melepas kontrol kecepatannya. Hal ini menyebabkan pengemudi akan banyak menggunakan rem, sehingga rem pada mobil A/T akan lebih cepat aus.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

    Selasa, 18 Februari 2014

    rangkaian lampu sen

    Flasher

    Flasher adalah komponen pemberi sinyal positif (+) yang memiliki frekuensi tetap, misalnya 2,5 kali per detik. Karena flasher memberikan sinyal positif (+), maka bohlam yang mendapat sinyal positif (+) dari flasher tersebut akan hidup dengan sendirinya.[2]
    Pada umumnya flasher memiliki dua tipe:
    1. Flasher electronic
    Dalam prosesnya flasher electronic memanfaatkan rangkaian timer/rangkaian flip-flop yang dapat memberikan sinyal on/off.[2]
    2. Flasher bimetal
    Flasher bimetal memanfaatkan pemuaian metal akibat dari pemanasan. Cara kerjanya cukup sederhana, plat warna merah mengalami pemanasan akibat adanya kumparan yang melilit plat warna merah tersebut. Ketika memuai maka plat akan melengkung yang mengakibatkan terminal kontak berpisah. Ketika terminal kontak berpisah maka plat akan mengalami pendinginan dan mulai menyusut. Ketika plat menyusut, terminal kontak akan kembali bersentuhan yang mengakibtakan terjadi arus pemanasan lagi. Begitu terus berulang-ulang hingga dimatikan.[2]

    Saklar sein

    Saklar merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar pada sein bertugas untuk membagi sinyal positif (+) dari flasher yang akan ditujukan untuk bohlam kanan atau kiri. Saklar sein pada umumnya terdiri atas tiga terminal, yaitu satu terminal yang berada di tengah dan dua terminal pembagi yang berada di kiri dan kanan. Alat ini bekerja sesuai dengan perintah, ketika saklar di geser ke kanan maka terminal yang berada di tengah akan menyalurkan sinyal positif (+) ke terminal sebelah kanan yang kemudian diteruskan ke bohlam kanan. Sehingga lampu sein sebelah kanan akan menyala berkedip-kedip. Begitu juga sebaliknya, jika saklar di geser ke kiri maka terminal yang berada di tengah akan menyalurkan sinyal positif (+) ke terminal sebelah kiri yang kemudian diteruskan ke bohlam bagian kiri. Sehingga menyalalah lampu sein sebelah kiri.[2]

    Bohlam

    Bohlam merupakan satu dari komponen lampu sein. Karena jika tidak ada bohlam maka lampu sein tidak akan menyala walau saklarnya dihidupkan. Setiap bohlam memiiliki spesifikasi yang berbeda. Jadi seandainya bohlam rusak atau mati, diganti dengan bohlam yang memiliki spesifikasi yang sama. Karena jika watt dari bohlam yang diganti lebih kecil akan terjadi kedipan yang lebih cepat dari biasanya. Atau jika diganti dengan watt yang lebih besar maka akan merusak flasher.[2]

    Kegunaan

    1. Sebagai tanda belok
    Ketika berada dalam tikungan, pertigaan, atau perempatan pengguna kendaraan wajib memberikan tanda sein kemana mereka akan menuju selanjutnya. Ini berfungsi untuk memberitahu atau memberikan suatu isyarat kepada pengendara lain baik yang di depan, belakang, maupun yang di samping agar tidak menyalip dari arah tertentu.[3]
    2. Sebagai tanda untuk mendahului kendaraan di depan
    Ketika pengguna kendaraan ingin menyalip kendaraan lain di depan yang lebih lambat, maka wajib memberikan tanda sein agar pengguna kendaraan yang di depan bisa melihat isyarat yang dimaksudkan.[3]
    3. Sebagai tanda informasi untuk kendaraan dari arah berlawanan
    Ketika pengguna kendaraan melihat kendaraan lain dari arah berlawanan sedang berada dalam jalurnya dan berada dalam jarak yang cukup dekat maka pengguna kendaraan wajib memberikan tanda sein kepada kendaraan lain dari arah berlawanan tersebut untuk segera keluar dari jalurnya. Sehingga tidak terjadi kecelakaan akibat tabrakan dari arah berlawanan.[3]
    4. Sebagai tanda pindah jalur
    Ketika pengguna kendaraan sedang berada dalam jalur dari jalan yang mempunyai beberapa jalur, dan akan pindah ke jalur lainnya di jalan yang sama maka wajib memberikan tanda sein agar pengguna kendaraan lainnya yang ada di belakang maupun yang dari arah berlawanan tahu dan tidak menyalip terlebih dahulu. Ini sangat penting agar tidak terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahpahaman antar pengguna kendaraan.[3]